Ahmad Mudzakkir Kapuas Timur: laporan observasi

Jumat, 06 Januari 2012

laporan observasi

LAPORAN OBSERVASI SOSIOLOGI KEMASYARAKATAN/PENDIDIKAN DESA ANJIR SERAPAT TENGAH DOSEN PEMBIMBING H. Junaidi,SE,S,KM,M,Kes,M.AP DI SUSUN OLEH KELOMPOK VI (ENAM) KETUA ; ABDUL BASITD M SEKERTARIS : HINDRA BENDAHARA : KARMILAH PERSENTASI : AHMAD BUDIANNOR MODERATOR : AHMAD MUDZAKKIR TRANSPORTASI : ADE HERIYADI LOGISTIK : ABDUL MUHAIMIN KONSUMSI : ABDUL BASITD SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH 2011 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan “TUGAS OBSERVASI SOSIOLOGI KEMASYARAKATAN”. Penyusunan laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas intrakulikuler Sekolah Tinggi Agama Islam Kuala Kapuas 2011. Keberhasilan penyusun dalam penyusunan laporan Observasiini, ditunjang oleh berbagai pihak. Untuk itu penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Drs. H.Nafiah Ibnor, M.M. sebagai ketua STAI Kuala Kapuas. 2. H. Junaidi.SE,S,KM,M,Kes,M.Ap selaku dosen sosiologi kemasyakatan. 3. Rekan-rekan kelompok kami yang sudah menyisakan waktunya untuk menyelesaikan penyusunan laporan OBSERVASI ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan yang masih membutuhkan perbaikan lebih lanjut. Untuk itu kami harapkan masukan-masukan dan saran serta kritik dari semua pihak, sehingga laporan ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. Akhir kata, penyusun berharap semoga Allah SWT, meridoi dan selalu melindungi apa yang telah kami lakukan, sehingga akhirnya kami mengharapkan laporan ini bermanfaat bagi kami, selaku penyusun yang membutuhkan nya. Amin. Wassallammualaikum Wr. Wb. Kuala Kapuas,31 Desember 2011 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………i DAFTAR ISI ……………………………………………………………..…iii BAB I PENDAHULUAN………………………………………………...1 1. Latar Belakang……………………………………………………..………..1 2. Maksud dan Tujuan……………………………………………….………...2 3. Manfaat dan Kegunaan……………………………………………………..3 4. Waktu dan Tempat Kegiatan……………………………………………….5 5. Langkah-langkah dan Metode Kegiatan…………………………………....5 6. Sistematika Penulisan……………………………………………….……….6 BAB II TINJAUAN KEGIATAN.........................................................8 1 1. Geografi…………………………………………….…8 2.1.1. Letak Wilayah…………………………………………8 2.1.2. Luas Wilayah………………………………………….8 2.1.3. Keadaan Tanah dan Iklim……………………………..8 2.1.4. Sarana dan InfraStruktur………………………...…....9 2. Kependudukan 2.2.1.1. Jumlah Penduduk keseluruhan jiwa…………………………...9 2.2.1.2. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin.................................9 2.2.1.3. Jumlah penduduk menurut RT................................................9 2.2.1.5. Jumlah Penduduk Menurut Agama…………………….…..11 2.2.1.6. Penghasilan ………………………………………….………11 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat………………………….11 BAB III RUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH.......................13 1. Rumusan Masalah…………………………………………13 2. Kegiatan yang dilakukan…………………………………..13 Data Hasil Wawancara dan Temuan di Lapangan………...13 Pemecahan Masalah……………………………………….15 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................18 1. Kesimpulan………………………………………………...18 2. Saran ……………………………………………………….18 LAMPIRAN-LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Keberadaan perguruan tinggi saat ini pada hakekatnya adalah untuk memenuhi tuntutan dinamika pembangunan dan kebutuhan masyarakat. Karena itu perguruan tinggi harus mampu membina, mengembangkan, dan memperluas ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada masyarakat melalui salah satu darmanya yang harus dilaksanakan secara propesional, selain itu perguruan tinggi harus dimanfaatkan sacara maksimal oleh lapisan masyarakat sajalan dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangannya. Dengan demikian mahasiswa dituntut mengamalkan ilmunya kepada masyarakat melalui salah satu saluran yang memungkinkan dilalui, antara lain melalui jalan Observasipada hakikatnya bergantung pada tuntutan pembangunan yang fokus sasarannya kepada lima kebijaksanaan strategis antara lain : a. Kebijaksanaan perluasan kesempatan kerja yang wajar terutama di daerah pedesaan. b. Kebijaksanaan peningkatan sumber daya manusia. c. Kebijaksanaan perluasan dan pengembangan lembaga-lembaga ekonami terutama koperasi. d. Kebajaisanaan pendayagunaan aparatur pemerintah daerah. e. Kebijaksanaan dalam pemanfaatan dalam kelestarian keseimbangan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Kehidupan yang tertib dan aman merupakan modal dasar bagi terciptanya ketahanan nasional. Sedangkan ketahanaan nasional adalah modal dasar dalam mencapai masyarakat sejahtera yang adil dan makmur, maka usaha-usaha untuk menciptakan Tertib Aman Sejahtera (TIBTAMRA). Observasidipandang sebagai salah satu alternatif pendekatan yang relative strategis. Upaya pencapaian kondisi favourable untuk tumbuhnya kegiatan pembangunan masyarakat yang seimbang dalam pencapaian target sasaran tersebut diatas diperlukan berbagai upaya dan pendekatan yang serasi dan menyenangkan oleh setiap pihak yang terkait. Salah satu upaya yang dipandang strategis dalam pendekatan keterpaduan. Perguruan tinggi sebagai lembaga ilmiah mengandung fungsi ; a. Mengembangkan ilmu pengetehuan, teknologi dan seni. b. Meningkatkan relevansi program perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. c. Membantu masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. d. Melaksanakan pengmbangan wilayah atau daerah dan konsepsi pembangunan melaui kerja sama antara perguruan tinggidan badan lain yang terkait. 2. Maksud dan Tujuan 1. Maksud OBSERVASI Berdasarkan pengertian secara operasional memberikan gambaran bahwa OBSERVASI merupakan aktifitas akademis intrakulikuler yang ada perakteknya melakukan keterpaduan dalam arti penyaluran/penyelarasan kegiatan dari berbagai program untuk saling mendukung dalam mencapai tujuan dan sasaran yang di sepakati bersama. 2. Tujuan OBSERVASI OBSERVASI adalah program intrakulikuler dengan tujuan utama untuk memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikian karena pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat. Maka realisasinya di lapangan harus sekaligus bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat yang bersangkutan. Karena OBSERVASI memiliki arah yang ganda, yaitu: a. Memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa b. Membantu membelajarkan masyarakat melalui proses pembangunan. Dengan demikian, melalui OBSERVASI akan terlihat bahwa perguruan tinggi bukan merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan terjadi keterkaitan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional antara perguruan tinggi dan masyarakat. Sehingga pada gilirannya akan terasa bahwa peranan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menjadi lebih nyata. Secara eksplisit, tujuan yang harus di capai melalui program OBSERVASI adalah: a. Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja lapangan pembangunan. b. Memberikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan mahasiswa c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri . d. Mendekatkan perguruan tinggi pada masyarakat. 3. Manfaat dan Kegunaan Observasimempunyai tiga aspek sasaran yaitu mahasiswa,masyarakat bersama pemerintah daerah dan perguruan tinggi masing-masing akan memperoloeh manfaat dari pelaksanaan OBSERVASI, adalah sebagai berikut: 3.1. Mahasiswa. a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisiplin, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan dan kerjasama antar sector b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang kemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni yang di pelajari bagi pelaksanaan pembangunan c. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap kesulitan yang di hadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan d. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk-beluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat e. Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan perumusan dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah f. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan ilmu teknologi dan seni sacara interdisiplin atau antarsektor g. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver h. Memberikan pengalaman belajar dan kerja sebagai kader pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat i. Melalui pengalaman bekerja dapat mengidentifikasikan permasalahan dan sumber, serta merumuskan beberapa alternative kemungkinan pemecahannya. 3.2. Masyarakat Dan Pemerintah Daerah a. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga ilmu, teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan b. Memperoloeh cara-cara baru yang di butuhkan untuk merencanakan pembangunan c. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan d. Terbinanya kader-kader penerus pembangunan dalam masyarakat sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan. 3.3. Perguruan Tinggi (LEMBAGA) Perguruan tinggi memperoleh umpan balik sehingga hasil pengintegrasian mahasiswanya dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat sehingga kurikulum yang di asuh perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dan pembangunan memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat di gunakan dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian melalui kegiatan mahasiswa dapat menelaah dan merumuskan keadaan /kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi pembangunan ilmu, teknologi dan seni. Serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat sehingga ilmu, teknologi dan seni yang di amalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata meningkatkan, memperluas dan mempercepat kerjasama dengan instansi serta departemen lain melalui rintisan kerjasama dan mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (OBSERVASI). 4. Waktu Dan Tempat Kegiatan 4.1. Waktu Observasi dilaksanakan dari tanggal 22 Desember 2011. 4.2. Tempat Kegiatan Tempat Observasi di desa Anjir Serapat Barat, Kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas. 5. Langkah-langkah dan Metode Kegiatan Langkah-langkah dan metode kegiatan yang digunakan dalam melaksanakan Observasi dengan menggunakan empat pendekatan antara lain: 5.1. Pendekatan Persuasif Pendekatan ini dilaksanakan atas dasar kesadaran dari masyarakat (Anggota suatu kelompok tertentu ).Pendekatan ini menitik beratkan ide , sikap dan usaha-usaha masyarakat atas dasar perubahan kontak terarah yang selektif yang datangnya dari pihak luar Observasi sehingga menimbulkan motivasi bagi masyarakat untuk membangun 5.2. Pendekatan Empirik Observasi dilaksanakan secara Empirik dan rasional tetapi senantiasa harus memperhitungkan derajat kepedulian terhadap norma-norma yang berlaku baik agama maupun norma social di masyarakat 5.3. Pendekatan Andragogi Dengan memperhatikan konsep diri dan pengalaman dari unsure yang terlibat dalam kegiatan Observasi seperti pimpinan formal, tokoh masyarakat dosen pembimbing dan mahasiswa, maka pendekatan yang paling cocok yaitu Andragogi ( Pendidikan untuk orang dewasa ) . Yaitu system pembelajaran dengan prinsip partisipasi dan seni untuk membantu masyarakat setempat belajar dan pembelajaran. 5.4. Pendekatan Kelembagaan Pendekatan yang memperhitungkan ketrkaitan dan kesepadanan dengan dinas instansi pemerintah maupun swasta dan organisasi social dalam mempercepat proses pembangunan. 6. Sistematika Penulisan Laporan ini disusun dengan menggunakan sitematika penulisan sebagai berikut : Kata pengantar Daftar isi BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Maksud dan Tujuan 3. Manfaat dan Kegunaan 4. Waktu dan Tempat Kegiatan 5. Langkah-langkah dan Metode Kegiatan 6. Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN KEGIATAN 1. Geografi 2.1.1. Letak Wilayah 2.1.2. Luas Wilayah 2.1.3. Keadaan Tanah dan Iklim 2.1.4. Sarana Infra Struktur 2. Demografi/Kependudukan 2.2.1.1. Jumlah Penduduk menurut: 2.2.1.2. Keseluruhan jiwa 2.2.1.3. Menurut RT 2.2.1.4. Menurut Agama Menurut penghasilan 2.2.1.5 2. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat BAB III RUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH 1. Rumusan Masalah 2. Kegiatan yang dilakukan 3. Data Hasil Wawancara dan Temuan di Lapangan 4. Pemecahan Masalah BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 2. Saran BAB II TIJAUAN KEGIATAN 1. Geografi 1.1. Letak Wilayah Desa Anjir Serapat Tengah terletak di Wilayah Kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas kebanyakan perumahan warga berada di pinggiran sungai/handel dan di pinggir jalan Trans Kalimantan, Adapun dalam orbitasi waktu tempuh dari letak desa sebagai mana pada table berikut : No. Orbitasi jarak waktu tempuh Keterangan 1 Jarak ke Kuala Kapuas 12 km 2 Jarak ke Banjarmasin 20 km 3 Waktu tempuh ke Kuala Kapuas ½ jam 4 Waktu tempuh ke Banjarmasin 1,5 jam Adapun batas Wilayah Desa Anjir serapat tengah sebagai berikut : • Sebelah Timur : Desa Anjir serapat timur. • Sebelah Barat : Desa Anjir serapat barat. 1.2. Luas Wilayah Adapun luas Wilayah Desa Anjir Serapat Tengah adalah sekitar 3 kilometer. 1.3. Keadaan Tanah dan Iklim Daerah ini termasuk dataran tinggi dan berhawa dingin kondisi semacam ini sangat cocok dan memungkinkan untuk pertanian dan perkebunan. sisanya dipakai untuk perumahaan penduduk, perkarangan, sarana jalan, pertanian, dan sarana-sarana lainnya. 1.4. Sarana dan Infrastruktur Sarana Infrastuktur untuk menunjang kegiatan desa pun berdiri dengan kokohnya. 2. Kependudukan 2.1. Jumlah Penduduk a. Keseluruhan Jiwa Jumlah seluruh penduduk desa Anjir serapat tengah kabupaten Kapuas timur adalah 8019 jiwa dan tersebar di berbagai RT yakni 27 RT. a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin NO Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) 1. Laki-laki 3780 jiwa 2. Perempuan 4239 jiwa Jumlah 8019 jiwa b. Jumlah Penduduk Menurut RT No. RT Orang 1 RT 1 812 Orang 2 RT 2 172 Orang 3 RT 3 229 Orang 4 RT 4 292 Orang 5 RT 5 149 Orang 6 RT 6 644 Orang 7 RT 7 198 Orang 8 RT 8 250 Orang 9 RT 9 522 Orang 10 RT 10 122 Orang 11 RT 11 323 Orang 12 RT 12 221 Orang 13 RT 13 237 Orang 14 RT 14 393 Orang 15 RT 15 401 Orang 16 RT 16 173 Orang 17 RT 17 147 Orang 18 RT 18 310 Orang 19 RT 19 295 Orang 20 RT 20 463 Orang 21 RT 21 331 Orang 22 RT 22 401 Orang 23 RT 23 430 Orang 24 RT 24 133 Orang 25 RT 25 306 Orang 26 RT 26 268 Orang 27 RT 27 200 Orang Jumlah 8019 Orang C . Jumlah Penduduk Menurut Agama No Agama Orang 1 Islam 8019 Orang Jumlah 8019 Orang d. Penghasilan Banyak terdapat jenis atau profesi pekerjaan di desa Anjir Serapat Tengah karena terdapat banyak macam kelas/kalangan tingkat hidup. Diantaranya sebagai berikut; No Jenis Pekerjaan Persentasi 1 2 3 4 5 Petani Wira Usaha Perkebunan PNS Lain-lain 43% 12% 26% 14% 5% Jumlah 100% 2.2. Kondisi Soisial Budaya Masyarakat Sosial budaya adalah suatu tata hubungan sosial yang ada di lingkunagn masyarakat dalam hal kaitannya dengan budaya masyarakat tersebut baik itu menyangkut kelompok-kelompok social lainnya. Tata hubungan sosial merupakan keseluruhan jaringan pola hubungan sosial yang kurang bersifat konstan dan yang mempunyai arti subjektif bagi individu yang ternasuk dalam tatanan tersebut. Dengan adanya penataan ini maka kegiatan masyarakat sehari-hari dan silaturahmi antar masyarakat dalam suatu kegiatan/ dikelompokkan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari . Di Desa Anjir Serapat Tengah umumnya dapat menerima pengaruh dari luar karena sifat masyarakat yang cenderung terbuka terhadap masyarakat luar. Kesenian di Desa Anjir Serapat Tengah campuran dari adat istiadat banjar dan dayak , tetapi yang paling berpengaruh adalah adat istiadat banjar seperti upacara kelahiran, upacara kematian, perkawinan adat, upacara adat dalam kegiatan pertanian,qosidah,dangdut. Di Desa Anjir Serapat Tengah masalah-masalah sosial ini tidak terlalu sulit menjadi masalah seperti para pengangguran di desa ini para pengangguran hanya sedikit dikenakan lahan pekerjaan untuk mereka masih terbuka, seperti dalam mengelola areal pertanian, berdagang, home industry, tukang ojeg, supir ataupun pekerjaan dalam pelayanan jasa. Namun terlihat sekali adanya kesenjangan sosial, seperti contohnya dalam bentuk dalam bentuk rumah yang terlihat mencolok antara rumah satu denag rumah yang lainnya, yang memperlihatkan perbedaan keadaan ekonomi masing-masing, sehingga walaupun tata hubungan sosialnya baik akan tetapi terlihat sangat kontras. BAB III RUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH 1. Rumusan masalah dari OBSERVASI ini adalah: Adapun rumusan masalah dari OBSERVASI adalah: a. Jenis-jenis program apa saja yang dilakukan dalam OBSERVASI b. Bagaimanakah pola kehidupan masyarakat Di Desa Anjir Serapat Tengah ditinjau dari aspek kehidupan lingkungan, makanan, kesehatan lingkungan, pembuangan kotoran dan sumber air minum c. Bagaimanakah solusi permasalahan yang ada di masyarakat diakomodir sehingga pada akhirnya tertata pola kehidupan bermasyarakat yang sesuai dengan norma. d. Bagaimanakah pandangan masyarakat mengenai program wajib belajar Sembilan tahun yang telah di canangkan oleh pemerintah. e. Bagaimanakah tanggapan masyarakat Di Desa Anjir Serapat Tengah tentang program OBSERVASI yang dilakukan oleh para mahasiswa-mahasiswi STAI KUALA KAPUAS. 2. Kegiatan yang dilakukan Kegiatan Observasi merupakan program akademik Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Kuala Kapuas, yang merupakan suatu proses pembelajaran, dimana setiap mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi, memahami karakter, budaya masyarakat dan mengaplikasi ilmu yang telah didapat dalam kuliah untuk kepentingan masyarakat. Sehingga pada akhirnya mahasiswa menjadi mahasiswa yang berkepribadian dewasa dan wawasan mahasiswa bertambah luas. Kegiatan Observasi ini berlangsung tanggal 22 Desember 2011. Adapun kegiatan yang di lakukan kelompok 6 OBSERVASI STAI Kuala Kapuas adalah sebagai berikut : 1. Data Hasil Wawancara dan Temuan di Lapangan Observasi dan pendataan terhadap respon dilokasi OBSERVASI merupakan suatu alat untuk mandapatkan informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pola kehidupan masyarakat. Berdasarkan observasi dan pendataan dari setiap responden yang diambil secara random/acak khususnya di desa Anjir Serapat Tengah, sebagai berikut. 1. Tumbuh kesadaran masyarakat akan pentingnya pandidikan masyarakat memberikan respon yang sangat positif tentang kebijakan dibidang kependidikan. Kenyataan ini sesuai dengan harapan pemerintah dan provinsi untuk meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang dilihat dari kesehatan, dan daya beli. Masyarakat menyadari bahwa anak usia 7-15 tahun harus sekolah. 2. Masyarakat pada umumnya sudah terbiasa dengan pola hidup sehat, data yang diperoleh menunjukan bahwa masyarakat selalu memperhatikan aspek-aspek kebersihan lingkungan sabagai sarana untuk menciptanya tingkat kesehatan warga yang lebih baik. 3. Pola makan masyarakat sebagaian sudah teratur dan memperhatikan kebutuhan gizi. Akan tetapi masih terdapat masyarakat yang tidak memberikan jawaban untuk mengkonsumsi buah-buahan dan mengelola makanan. 4. Perumahan masyarakat sebagaian besar sudah semi permanen. 5. Pembangunan sampah untuk lingkungan pada umumnya sudah teratur, hal ini dibuktikan dengan adanya tempat sampah disetiap rumah. Tempat sampah pada umumnya untuk keperluan lingkungan namun ada yang belum terkoodinir dengan baik. Data menunjukan masih terdapat warga yang membuang sampah ke sungai. 6. Air minum yang dikosumsi masyarakat sebagaian besar dari sungai atau dari sumur bor, yang pada dasarnya sebelum diminum, dimasak terlebih dahulu serta air minum dalam kemasan. Untuk kesehatan dan lingkungan sumber-sumber air minum selalu dipelihara dan dijaga dengan baik. 7. Respon masyarakat yang ditunjukan melalui pernyataan sikap terhadap kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan cukup menggembirakan. Inpormasi dari responden menunjukan 95% masyarakat setuju dengan pernyataan bahwa anak usia 7-15 tahun harus bersekolah dan menuntaskan program belajar dikdas 9 tahun. Aspek-aspek yang lain mendapat tanggapan yang beranekaragam, keadaan ini menunjukan masiah adanya pemahaman dan penapsiran yang berbeda dari masyarakat terhadap kebijakan dalam dunia pendidikan. Sejumlah responden tidak berkomentar mengenai banyaknya jumlah mata pelajaran disekolah (5%), sulit tidaknya mata pelajaran (10%). 8. Gambaran umum tentang kehidupan masyarakat pada dasarnya sangat agamis, (secara kontektual) akan tetapi aplikasi dimasyarakat pada khususnya dikalangan pemuda masih ada kebiasaan-kebiasaan yang bersebrangan dengan acara agama. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan pemuda yang melakukan hal-hal yang negative. 2. Pemecahan Masalah Pemahaman dan penguasaan Bahasa Indonesia lingkungan masyarakat merupakan syarat utama untuk komunikasi dengan penduduk luar. Hal ini dimaklumi karena akan terjadi kesulitan berkomunikasi jika selalu tergantung dengan bahasa daerah masing-masing. Pembentukan kelompok keaksaraan fungsional dapar dijadikan alat pembelajaran penguasaan bahasa Indonesia sehingga masyarakat akan lebih menguasai dan paham barbahasa Indonesia. Perbedaan persepsi terhadap kebijakan pendidikan adalah suatu hal yang sangat wajar, akan tetapi perlu adanya usaha-usaha untuk membenahi dan menyamakan persepsi tersebut. Adapun usaha yang dapat dilakukan diantaranya sebagai berikut: a. Pertemuan masyarakat sebagai orang tua siswa dengan pihak sekolah secara berkala. b. Pembentukan kelompok belajar masyarakat. c. Papan informasi di desa atau di RT sebagai sumber bacaan masyarakat. d. Sosialisasi dari dinas pendidikan ditingkat kecamatan. Setiap orang adalah subjek dan bagian dari masyarakat oleh karena itu, harus aktif dalam proses meningkatkan pendidikan. Agar potensi ini dapat direalisasikan, ada beberapa karateristik yamg harus dimiliki antara lain: a. Kelembagaan pendidikan harus tanggap terhadap tuntunan masyarakat yang harus berubah. b. Proses pelayanan pendidikan yang berkualitas dan tepat guna. c. Proses pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tahap selanjutnya yang merupakan system kegiatan dan tahap akhir program pelaksanaan, diambil langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya: a. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang mencukupi disesuaikan dengan kebutuhan daerah tersebut. b. Pendataan dan pemetaan TK/RA, SD/SMP diseluruh daerah khususnya Di Desa Anjir Serapat Tengah. c. Penentuan pola wajib belajar secara nasional. d. Pendataan minat murid yang melanjutkan dimasing-masing dearah tidak merata sehingga diperlukan langkah alternative agar para lulusan dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di daerahnya. e. Pendataan dan penyebaran guru harus merata. f. Pelaksanaan pendidikan wajib dikdas 12 tahun secara terus menerus. g. Adanya monitoring secar brerkala agar dapat memantau dan mendeteksi setiap permasalahan yang timbul. Bertolak dari langkah-langkah diatas, maka peran mahasiswa, masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam system program kegiatan pendidikan dasar adalah: a. Memberikan contoh sikap dan tindakan sebagai seorang yang sadar akan ilmu pengetahuan. b. Mengembangkan teknis-teknis peserta didik sesuai dengan tingkat kemampuan intelektual dan jenjang pendidikan. c. Mengajak masyarakat dan peserta didik tanggap terhadap lingkungan sebagi sumber belajar. d. Melaksanakan pendekatan terpadu dalam membahas pokok-pokok masalah pendidikan. Dengan demikian system program dan peranan kelembagaan sangat bermanfaat untuk dapat mengembangkan diri melalui sadar wajib sekolah 12 tahun. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. 1. Kesimpulan Observasiyang dilaksanakan dari tanggal 22 Desember 2011 oleh mahasiswa STAI Kuala Kapuas memberikan pengalaman pembelajaran yang sangat mendalam. Mahasiswa sebagai kaum intelektual dan insan akademis tak bisa lepas dari kontrol dan bantuan masyarakat yang berada di sekitarnya. Pengalaman menunjukan bahwa ilmu yang didapat dari perkuliahan selama ini masih perlu pemahaman dan aplikasi yang sebanar-benarnya tidak hanya bersifat otoritis, sehingga masyarakat bisa menerima manfaat dari ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa, dan itu merupakan tugas mulia dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari para responden, kesimpulan yang kami peroleh adalah: 1. Pola kehidupan masyarakat Desa Anjir Serapat Tengah Ditinjau dari aspek kebersihan lingkungan, pola makan, kesehatan lingkungan, pembuangan kotoran dan sumber dan air minum sudah mengarah pada pola hidup yang sehat. 2. Sikap masyarakat terhadap kebijakan dalam bidang pendidikan dan kaitannya dengan partisipasi dalam program wajib belajar Pendidikan Dasar 12 tahun sangat memuaskan. 3. Masyarakat Desa Anjir Serapat Tengah yang heterogen pada dasarnya menganut system keyakinan beragama yang sangat kuat, dengan kata lain masyarakat sangat agamais dan berperan dalam bidang agama. Sejalan dengan arus informasi dan globalisasi yang sangat banyak sekali pengaruh dari luar yang tidak sejalan dengan norma-norma agama masuk di tengah lingkungan masyarakat, sehingga keadaan ini sangat mengusik perilaku masyarakat agamais dan harus mendapat perhatian yang lebih intensif dari seluruh perhatian masyarakat. 2. Saran Adapun saran dari kami sebagai peserta OBSERVASI yang telah mengikuti berbagai macam kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Hendaknya pembekalan Observasi dilakukan oleh lembaga STAI Kuala Kapuas dan dengan waktu yang tidak singkat, sehingga mahasiswa sebagai peserta OBSERVASI mempunyai gambaran, persiapan dan pemahaman yang lebih tentang apa saja yang harus disiapkan dalam menjalankan OBSERVASI dilapangan sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan. 2. Diperlukan koordinasi antara pihak Kecamatan dan Desa (sebagai lokasi OBSERVASI) sehingga mahasiswa mendapat panduan dan arahan pada waktu pelaksanaan program OBSERVASI. 3. Koordinasi dan kerja sama antara mahasiswa sebagai peserta OBSERVASI perlu dibina dan ditingkatkan sehingga terjalinnya silaturahmi dan hasil kerja yang baik juga, sehingga kegiatan OBSERVASI yang akan dilaksanakan lembaga.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar